Selasa, Agustus 29, 2023

Untuk mengenal komponen yang mirip dengan transisitor ini banyak dipasaran dan banyak menggap bahwa itu adalah TR. Banyak rangkaian sirkuit terpadu yang didedikasikan untuk mengatur voltase dengan nilai tegangan output 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 18, 20 dan 24V, seri ini adalah nilai LM78XX yang paling banyak digunakan (7805, 7812, 7815, 7824). Intensitas maksimum dalam semua kasus adalah 1 A.

Dengan adanya keluarga IC regulator 78xx dan 79xx pembuatan sebuah DC regulator dengan satu tegangan keluaran yang stabil menjadi lebih praktis dan mudah, dibandingkan dengan membuat rangkaian regulator yang melibatkan banyak komponen seperti transistor, dioda zener, resistor, kondensator dan lain-lain. Akan tetapi ada persyaratan-persyaratan tertentu sehubungan dengan penerapannya agar ia bisa berfungsi dengan baik sebagai DC regulator. Berikut ini di antaranya :

78xx atau 79xx memerlukan tegangan masukan (in) setidaknya 2V lebih tinggi dari tegangan keluarannya (out). Persyaratan ini untuk lebih menjamin agar IC mampu bekerja dengan baik.

Untuk video pemasangannya bisa langsung di lihat dari video berikut :

Video Pembelajaran Cara memasang IC regulator (78XX dan 79XX) Part 2

Contoh : 7809 memerlukan tegangan masukan setidaknya +11V
7812 memerlukan tegangan masukan setidaknya +14V
7915 memerlukan tegangan masukan setidaknya -17V
7924 memerlukan tegangan masukan setidaknya -26V, dan seterusnya.
Mengenai tegangan masukan maksimal yang diperbolehkan dapat dilihat secara spesifik di dalam datasheet yang bersangkutan. Ada kalanya lain merek akan lain pula nilainya. Namun yang aman adalah mengambil tegangan maksimal sebesar tegangan masukan dikalikan dengan faktor 1,41.

Contoh : Pada 7809 tegangan masukan maksimal yang aman adalah : 11 x 1,41 = 15,5V, dibulatkan menjadi +16V.
Pada 7812 tegangan masukan maksimal yang aman adalah : 14 x 1,41 = 19,74V, dibulatkan menjadi +20V.
Pada 7915 tegangan masukan maksimal yang aman adalah : 17 x 1,41 = 23,97V, dibulatkan menjadi -24V.


Untuk arus maksimum pada setiap IC regulator ini juga berbeda-beda. Kita dapat menemukan bahwa kode dari sirkuit ini memiliki sebuah tanda di tengah, huruf ini menunjukkan intensitas keluaran selain 1A. Huruf yang mendahului 78 adalah milik pabrikan sedangkan angka berupa alfabet menunjukkan besarnya arus maksimum pada IC reguator tersebut.

Sebagai contoh :

78xx (tanpa huruf): 1A

  • 78Lxx: 0,1 A
  • 78Mxx: 0,5 A
  • 78Sxx: 2 A
  • 78Txx: 3 A
  • 78Hxx: 5 A
  • 78Pxx: 10 A

Enkapsulasi normal adalah TO220 dan DPAK dalam kasus format SMD.

Meskipun dirancang untuk memasok tegangan tetap, regulator ini dapat digunakan dengan komponen eksternal untuk mendapatkan voltase dan arus yang dapat diatur. Sebuah fitur dari perangkat ini adalah bahwa ia memiliki proteksi termal dan keterbatasan arus jika terjadi arus pendek, ini berarti bahwa jika sewaktu-waktu kita melebihi karakteristik regulator tegangan yang terlindungi.

7805 dienkapsulasi dalam DPAK

Hal lain yang harus diperhatikan adalah kebutuhan untuk menempatkan heat sink, ini adalah fungsi dari daya yang harus mengusir perangkat, yaitu perbedaan voltase antara input dan output, dikalikan dengan arus yang pengiriman

Skema 7805

Agar regulator bekerja dengan baik, harus ada voltase yang lebih tinggi dari 3v pada input (terminal Vi 1) berkenaan dengan output (terminal Vo 3).

Jika arus nampaknya tidak mencukupi, kita bisa menggunakan sirkuit seperti LM350 yang memberi kita maksimal 3A.

Contoh-contoh penerapan IC 78xx dan 79xx sebagai DC-regulator :

 

Posted on Selasa, Agustus 29, 2023 by video story wa

No comments

 Kegiatan Belajar 3 : Menghitung desiBel (dB) pada Penguat Audio / Amplifier

Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan Anda dapat :
Menuliskan rumus desibel untuk menghitung penguatan daya sebuah  Amplifier  secara logaritmis.
Menuliskan rumus untuk menghitung contoh soal desibel pada penguatan tegangan sebuah Amplifier secara logaritmis.
Menghitung besarnya penguatan daya sebuah Amplifier dalam satuan desibel jika daya input dan daya output diketahui.
Menghitung besarnya penguatan tegangan sebuah Amplifier dalam satuan desibel jika tegangan input dan tegangan output diketahui.

Uraian materi deciBel (dB)

Pengertian desibel dapat di jelaskan dengan permisalan sebuah penguat Audio  mengeluarkan daya bunyi 100 mW, kemudian daya itu kita naikkan menjadi 1 Watt. Berarti ada penambahan daya 900 mW. Kenaikan daya itu 10 kali. Telinga kita bisa merasakan kenaikan kuat bunyi itu. Dapat pula dipahamkan bahwa desibel yang disingkat dengan db adalah satuan dari kenaikan kuat suara manusia. Apakah desibel suara manusia dengan suara musik sama ? tentunya tidak.

 
Misalkan lagi bahwa penguat Audio  mengeluarkan daya bunyi 1 Watt. Kemudian daya itu kita naikkan menjadi 10 Watt. Berarti ada penambahan daya 9 Watt. Kenaikan daya itu 10 kali. Telinga kita juga bisa merasakan kenaikan kuat bunyi itu. perhitungan desibel, cara menghitung desibel suara,
 

Ternyata bahwa telinga orang mengindera kenaikkan  yang sama dari dua peristiwa diatas, sebab yang diindera bukanlah penambahan daya, melainkan yang  diindera adalah perbandingan antara daya-daya bunyi. Dalam kedua peristiwa tersebut perbandingan kuat bunyi adalah sama yaitu 10. Tetapi telinga kita merasakan seakan-akan kuat bunyi dinaikkan bukan 10 kali, melainkan log10 10 = 1 kali. Berdasarkan pengalaman dari peristiwa diatas, maka jikalau dalam teknik komunikasi (juga dalam teknik Audio ), kita hendak menyatakan perbandingan daya, perbandingan tegangan dan perbandingan arus sebaiknya secara logaritma.Satuan yang dipakai untuk menyatakan perbandingan secara logaritma adalah Bel.

baca juga :

Pengertian Penguatan berdasarkan dB

Contoh soal desibel

Daya D2 = 100 W dan daya D1 = 0,1 W berapa Bel-kah D2 lebih besar dari D1?
Penyelesaian soal perhitungan desibel : log10 D2/D1 =  log10 100/0,1 =  log10 1000 = 3 Bel
Untuk keperluan praktek satuan Bel ternyata terlampau besar, maka dipakailah satuan yang 1/10 nya, yaitu deciBel. 1 Bel = 10 decibel, disingkat = 10 dB.

 


Rumus skala decibel suara

Jika daya input pada suatu rangkaian ataupun pada suatu sistem adalah Di dan daya outputnya adalah Do, maka  bandingan daya itu ada :

dB = 10 log10 Do/Di

Contoh: Daya input Di = 1 mW daya output Do = 40 W. Hitunglah berapa dB perbandingan daya tersebut.
 

Penyelesaian:
Bandingan daya = 10 log10 Do/Di  (dB)
= 10 log10 40/0,001
= 10 log10 40000
= 46 dB
Jika daya input Di sama dengan daya output Do, maka dalam hal ini tidak terjadi penguatan. Jadi penguatan dayanya Do/Di = 1 atau kalau dijadikan dB = 10 log10 Di/Do  = 10 log10 1 = 0 dB.
0 dB adalah sesuai dengan bandingan daya 1:1, Jika terjadi pelemahan, dalam hal ini Do<Di, maka akan memperoleh bandingan yang berbalikan dari bandingan untuk penguatan.

Contoh:
Daya input Di = 2 W daya output Do = 1 W. Hitunglah berapa dB perbandingan daya tersebut.
 

Penyelesaian:
Bandingan daya = 10 log10 Di/Do  (dB)
= 10 log10 2/1
= 10 log10 2
= 3 dB
Tetapi karena disini terjadi suatu pelemahan, maka dipakailah tanda– (negatif). Jadi penguatannya ada–3 dB.
Dalam teknik elektronika banyak dilakukan pengukuran tegangan input maupun tegangan output, bandingan daya dalam harga-harga tegangan adalah:

Di = Vi2/Ri              Do = Vo2/Ro
Vo2/Ro
dB = 10 log10 Di/Do  = 10 log10 ————- Vi2/Ri

dB = 10 log10 (Vo2/Ro x Ri/Vi2)
Karena Ro = Ri, maka persamaan menjadi dB =  10 log10 (Vo2/ Vi2)
dB =  10 log10 (Vo/ Vi)2
dB = 20 log10 Vo/ Vi

 dB = 20 log10 (Vo/ Vi)

Contoh:
Tegangan sinyal input Vi = 5 mV, tegangan sinyal output Vo = 5 V. Hitunglah penguatan tegangannya dalam satuan dB.
 

Penyelesaian:
Penguatan tegangan (Av)  = 20 log10 (Vo/ Vi)
= 20 log10 (5/ 0,005 )
= 20 log10 1000
= 20 x 3 = 60 dB
 

Rangkuman
Rumus untuk menghitung penguatan daya sebuah  Amplifier secara  logaritmis adalah dB = 10 log10 Do/Di.
Rumus untuk menghitung penguatan tegangan sebuah  Amplifier  secara  logaritmis adalah dB = 20 log10 Vo/Vi.

Tugas
Ukurlah besarnya penguatan tegangan sinyal Audio  dalam satuan dB sebuah pre-amp penguat Audio  yang diberi sinyal input 100 mVpp frekuensi 1000 Hz dari AFG.

Tes Formatif
Tuliskan rumus penguatan daya sinyal Audio  sebuah Amplifier dalam satuan dB
Tuliskan rumus penguatan tegangan sinyal Audio  sebuah Amplifier dalam satuan dB
Sebuah pre-Amplifier audio diberi sinyal input dari AFG 100 mVpp dengan frekuensi 1000 Hz. Pada outputnya terukur tegangan sinyal sebesar 4 Vpp. Hitunglah penguatan tegangannya dalam satuan dB.
Sebuah Power Amplifier Audio  menghasilkan daya output pada loud speaker 100 W. Penguatan dayanya 10 dB. Hitunglah besarnya daya inputnya.

Kunci Jawaban
..
..
..

Lembar Kerja
Judul: Mengukur Penguatan Tegangan
Alat dan Bahan:
Catu daya DC 0 – 12 volt = 1 buah
Audio  Frekuensi Generator (AFG) = 1 buah
Osiloskop (CRO) = 1 buah
Multimeter = 1 buah
Kabel jumper = secukupnya
Rangkaian pre-amp = 1 buah

Keselamatan Kerja:
Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar
Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper meter dan ohm meter), mulailah dari batas ukur yang besar
Hati-hati dalam menggunakan catu daya DC, tepatkan tegangannya sesuai dengan tegangan kerja rangkaian pre-amp
Jangan meletakkan alat-alat ukur Multimeter (Ohm meter), Osiloskop, AFG dan catu daya ditepi meja agar tidak jatuh.

Langkah kerja:
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Nyalakan catu daya DC, tepatkan tegangannya sesuai dengan tegangan rangkaian pre-amp (misalnya 12 volt). Hubungkan kutub positip (+) dan kutub negatip (-) catu daya pada kutub positip (+) dan kutub negatip (-) rangkaian pre-amp.
Nyalakan osiloskop, kalibrasilah untuk vertikal dan horisontalnya.  Hubungkan probe osiloskop pada output rangkaian pre-amp.
Nyalakan AFG, tepatkan frekuensinya pada 1000 Hz gelombang sinus dengan tegangan output 100 mVpp. Hubungkan output AFG pada input rangkaian pre-amp seperti gambar blok dibawah ini:

Amati bentuk gelombang yang ada pada osiloskop, aturlah tombol-tombol yang ada di osiloskop untuk menampilkan bentuk gelombang yang diam.
Aturlah potensio volume pre-amp agar didapat bentuk gelombang output pre-amp yang maksimum tanpa cacat.
Catatlah: Vomaks = ….. Vpp
Ukurlah tegangan sinyal input pre-amp dengan menggunakan osiloskop. Catatlah: Vi = …. mVpp.
Dari hasil pengukuran pada langkah 6 dan 7, hitunglah penguatan tegangan rangkaian pre-amp dalam satuan dB.
Buat kesimpulan dari hasil praktik Saudara.
Kembalikan semua alat dan bahan.


Mudah2an materi cara menghitung desiBel (dB) pada Penguat Audio / Amplifier bermanfaat bagi para guru dan siswa.

Posted on Selasa, Agustus 29, 2023 by video story wa

No comments

Kamis, Oktober 24, 2019


Simbol polaritas dan grafik 1N4148.

The 1N4148 adalah salah satu dioda switching yang paling terkenal dan paling lama hidup untuk sinyal silikon karena keandalannya dan biaya produksi yang sangat rendah. Berkat waktu pemulihan mundur hanya 4 nanodetik, ini dapat digunakan dalam berpindah aplikasi dengan frekuensi cukup tinggi, hingga 100MHz.
1N4148 menggantikan 1N914, silikon dioda legendaris, yang sebelumnya digunakan di banyak perangkat dan proyek.

Foto 1N4148 dengan enkapsulasi kaca aksial.
Foto 1N4148 dengan enkapsulasi kaca aksial.

Kedua dioda secara praktis identik, hanya saja 1N4148 dari beberapa pabrikan memiliki arus bocor yang lebih rendah ketika terpolarisasi terbalik.

Data teknis 1N4148.
Data teknis 1N4148.

Enkapsulasi 1N4148 yang paling dikenal adalah epitaxial kaca transparan yang disebut DO-35. Ada juga versi lain dari kaca yang disebut miniMELF, dengan dua cakram logam sebagai ganti kaki dan digunakan untuk pemasangan permukaan (SMD). Varian lain untuk pemasangan di permukaan adalah 1N4148W, dengan enkapsulasi plastik SOD-123. Paket yang berbeda, dengan dimensinya kita dapat melihatnya dalam gambar berikut.

1N4148: dienkapsulasi (paket) dalam tiga versi.
1N4148: dienkapsulasi (paket) dalam tiga versi.

Arus searah maksimum yang dapat ditahan oleh 1N4148 adalah 300mA. Itu bisa mentolerir puncak hingga 2A tetapi dengan durasi kurang dari 1uSeg. Tegangan balik kontinu maksimum adalah 75V atau, dalam hal pulsa pendek, 100V.

Tegangan balik dan arus searah maksimum 1N4148.
Tegangan balik dan arus searah maksimum 1N4148.

Tegangan turun ketika dioda melakukan 0,7 V dengan arus 1mA dan meningkat menjadi 1V dengan arus 10mA. Karena karakteristiknya, dioda ini dapat digunakan sebagai penekan sementara ketika mengontrol beban induktif seperti paralel dengan koil relay.
Sampai waktu berikutnya!
sumber : https://www.inventable.eu/2018/03/21/diodo-1n4148/#more-2574

Posted on Kamis, Oktober 24, 2019 by mohiniruthmontgomery

No comments

Senin, Juli 29, 2019

cara menyambung lampu led strip ke listrik, resistor untuk led 220 volt, cara membuat lampu led sederhana, tegangan lampu led berdasarkan warna, Bagaimana caranya ya agar LED bisa dihubungkan ke sumber listrik AC 220V ? saya dulu juga tidak percaya saya pikir LED akan meleduk, tapi setelah saya coba ternyata berhasil LED tetep nyala dengan baik. Rangkaian LED ini dapat langsung dinyalakan dari sumber tegangan dari PLN 1fasa.
!!! Berhati hatilah dalam membuat rangkaian ini karena terhubung ke sumber AC 220 V

Biasanya untuk cara pemasangan LED sendiri adaberbagai macam rangkaian. Nah langsung saja berikut rangkaiannya :
Cara Menyambung Lampu LED ke Listrik PLN AC

Pada Gambar rangkaian diatas,  semua komponen terpasang asecara seri dan paralel. Cara seperti ini difungsikan untuk menyerap semua aliran dari sumber tegangan PLN sebesar AC 220 Volt baik gelombang positif dan negatif merata ke semua komponen yang tersebar didalam rangkaian tersebut. Komponen yang perlu disiapkan : R1 : 220 ohm / 1Watt R2 : 1 M R3 : 220 ohm / 1 Watt C1 : 0,47uF / 250V (MKP) type X2 C2 : 2,2uF / 400V * D1, D2, D3, D4 : 1N4007 * LED : 24 pcs LED. Rangkaian LED 220V yseperti pada gambar rangkaian diatas, akan menyala secara bergantian sesuai dengan aliran tegangan yang masuk ke rangkaian tersebut. Pada rangkaian LED ini tidak digunakan dioda atau trafo penyearah. Dan lampu LED tersebut menggunakanLED berwarna putih ( dalam hal ini anda bisa menyesuaikan sesuai warna keinginan anda)  dengan disusun secara paralel yang disesuaikan dengan arus atau arah aliran listrik yang berkebalikan. Dan setiap satu set rangkaian LED yang disusun secara paralel, kemudian dilanjutkan disusun secara seri antara rangkaian LED yang satu dengan rangkaian LED yang lain. Disaat tegangan input masuk, rangkaian satu LED ini akan menyala bergantian sesuaidengan  arus dari aliran tersebut. Dan konfigurasi ini bertujuan untuk memberikan tingkat efisiensi kepada rangkaian tersebut. Setelah merangkai lampu LED ini, fitting lampu bisa menggunakan fitting bekas lampu CFL ( Compact Flourescent Lamp ) atau bisa lampu hemat energi yang sudah tidak digunakan. Dan ketika rangkaian LED 220V di sambungkan ke sumber tegangan, jangan memegang rangkaian tersebut.\

Posted on Senin, Juli 29, 2019 by mohiniruthmontgomery

No comments