Untuk menghubungkan antena dengan pesawat dan pemancar dengan antena diperlukan kabel yang khusus. Kerana energi yang dipindahkan berfrekuensi tinggi. Maka induktifitas dan kapasitansi kabel akan sangat mempengaruhi pemindahan energi. kecepatan rambat akan TERBATAS. Untuk mengatasi hal itu diperlukan kabel untuk frekuensi tinggi.
Gambar Penampang kabel simetris
Kabel jenis ini biasanya mempunyai tahanan gelombang 120 ohm dan juga 240 ohm.
Tahanan R adalah tahanan nyata penghantar, induktansi L adalah induktansi kawat dan kapasitansi C adalah kapasitansi yang terbentuk antara kawat dengan kawat ( kabel pita ) dan kawat dengan pelindungnya ( kabel koaksial ) dengan dialektrikum dari isolasi kabel. Semakin tinggi frekuensi sinyal yang lewat akan semakin TINGGI XL dan semakin KECIL XC. Dari rangkaian pengganti dapat dilihat koponen-komponen membentuk suatu PELALU BAWAH.

L dan C adalah induktansi dan kapasitansi tiap satuan panjang tahanan gelombang suatu kabel tergantung pada frekuensi dan panjang gelombang berlaku hanya pada frekuensi tinggi, bukan merupakan tahanan nyata maupun tahanan semu. Kabel simetris hanya mampu sampai beberapa ratus MHz maka dikembangkan seperti kabel koaksial. Kabel koaksial terdiri dari penghantar dalam dan penghantar luar berbentuk pipa, diantaranya adalah kosong.

Daya yang diijinkan pada kabel koaksial berlainan tipe dalam keterpengaruhan frekuensi operasi. Semakin tinggi frekwensi maka kemampuan akan semakin menurun. Daya yang diijinkan pada kabel koaksial berlainan tipe dalam keterpengaruhan frekuensi operasi. Pada grafik diatas menunjukkan semakin tinggi frekwensi maka kemampuan akan semakin menurun.